Kamis, 08 Juli 2010

episode 4

Posted by Gamal Al Ayyubi 07.58, under | No comments

Nuuuuunnnn, wa`al, qo’la,mi,wa,wama yasturuun. (dengan tergagap-gagap aku membaca             al Qur’an)
B
acaanku tadi ternyata membuat teman-teman sedikit terganggu, terbukti sebagian besar berhenti sejenak sambil menoleh kearahku. Malu sic tapi aku juga bingung, ada apa dengan lidahku….
Tepat, aku baru sadar ternyata lidahku kaku, saat kecil dulu aku pernah belajar mengaji selama 3 tahun, ya dulu sudah bisa dikatakan lancar untuk membaca Al Qur’an, ternyata aku sudah melupakan sanse dalam membaca Al Qur’an.
Waduh gimana ini bisa malu nic, apalagi ada Zahra disini, berhenti dulu ah !!!!!
OK, kubulatkan tekad untuk melancarkan bacaan Al Qur’an ku.
Emmmmm, mulai nanti malam, siaaaaap grak!!!
            Yac inilah takdirku mulai hari itu malam-malamku ku isi dengan membaca Al Qur’an, pertamanya sic biar g malu sama teman-teman terutama sama Zahra, eh sekonyong-konyong malah ketagihan, wah ini udah over dosis nic g bisa dihentiin! Rem nya blong, tolooooooong……
Ok, sekarang tenang…..
Sip mari beralih ke terjemahannya, Siaaaaaaaap grak.!!!!
Mulai dari Al Fatihah…. (lancar dan paham)
Lanjut Al Baqoroh…. (mulai susah dipahami)
Lanjut Al Imran…. (semakin susah dan pengetahuan semakin meningkat)
Lanjut, lanjut, lanjut dan lanjut
            Nikmat dan ketagihan, itulah yang kurasakan. Bagaikan menyelami lautan sejarah dengan berbagai pernak-pernik bahasa yang unik. Tapi ini belum apa-apa masih banyak yang belum ku pahami dan semakin memusingkan pula.
Sampai suatu hari aku mendengarkan kultum dari Andi di masjid sekolah. Dia mengatakan bahwa “dulu Umar r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, Wahai Rasulullah apakah sikapku telah mencerminkan nilai-nilai dalam surat Al Baqoroh? Kalau belum aku tidak akan beranjak dari surat Al Baqoroh, disitu dikisahkan bahwa Umar r.a sedang mempelajari surat Al Baqoroh.”
            Apakah aku akan mencontoh kisah Umar r.a diatas. Tentu tidak, maksudnya tidak sekarang, karena sekarang adalah 1 minggu menjelang ujian. Tapi tenang, surat terakhir Al Baqoroh aku terapkan untuk menenangkan jiwa.
Apakah berhasil tenang?
Jawabannya adalah TIDAK., inilah aku manusia hina yang sedang melompat tinggi untuk menggapai bintang, tapi baru setengah meter sudah terjatuh.
            Paling tidak belajar kelompok dengan teman-teman di masjid telah banyak membantu pemahamanku tentang  materi ujian dan semakin terbukalah ketidak harmonisan antar ilmu pengetahuan yang disampaikan di bangku sekolah ini. Yah antar mata pelajaran hampir berbanding terbalik, bagaimana bisa kita yang masih baru melek memahami masalah dengan banyak sudut pandang ilmu pengetahuan. Tidak ada, karena dibalik nilai-nilai yang tinggi pasti ada satu focus yang tidak terkalahkan. Dan fokusku adalah (berfikir lama). Aku shock…. Ternyata aku belum punya focus. Apa yang harus kulakukan…?
            Sejenak lupakan focus, pagi ini kembali semangat menggebu berlari mencari jati diri, tersadar oleh lamunan semu, terjatuh lalu terinjak mimpi palsu, menyambung asa melingkar kalbu.
Selamat pagi anak-anak!! Suara khas pak Samson menyapa diawal kelas membuat badan tegap menantang kehidupan. Hari ini ada pelajaran berharga yang kudapatkan dari beliau. Beliau berkata “banyak yang bilang kalah 1-0, kalah 2-0 dan kalah 7-0 dalah sama saja, sama-sama kalah. Tapi menurut saya itu penadapat bodoh. Kalah 7-0 lebih membutuhkan tenaga ekstra untuk menyamakan kedudukan dibandingkan kalah 1-0. Jadi semakin banyak skor kekalahan maka semakin besar pula tenaga yang dibutuhkan.

0 komentar:

Posting Komentar