Pagi ini setelah shalat subuh kuputuskan untuk langsung mandi agar badanku lebih segar karena sentuhan air yang dingin penuh oksigen. Itung-itung refleksi sebelum ujian. Setelah mandi ku coba keluar rumah dan merasakan sejuknya udara pagi, merasakan beribu-ribu molekul oksigen menerobos bulu-bulu hidung menyebrangi tenggorokan hingga berlabuh di paru-paru, dan kubiarkan paru-pau melepaskan oksigenku untuk bergandengan dengan sel-sel darah merahku, dan ternyata seluruh bagian tubuhku merasakan aliran darah segar sedang menyapa penuh optimisme. Sekarang aku harus mengakui bahwa modal awal kesuksesan adalah keyakinan. Dan terus terang saja aku sama sekali tidak takut kalaupun ternyata aku tidak lulus. Setelah beberapa tahun yang lalu aku sangat drop karena ketertinggalan ku dari teman-teman sebayaku(g naek kelas). Kini aku bangkit untuk mengerti setiap hembusan angin yang menyapu rambutku adalah kehendak Allah. Dan setiap langkahku adalah ketetapan Allah SWT.
Ricoooooo…! #@#
(kaget)…. Buset untumg aku ga punya penyakit jantung. Suara itu terdengar dari lantai dua rumahku, dan bisa kupastikan suara itu bersal dari dalam kamarku. Tapi aku cuek saja, seakan-akan 2 menit yang lalu tidak pernah ada apa-apa.
Ricoooo…! #@# unutk kedua kalinya suara mama mengagetkanku.
“Iya ma…. Rico didepan.” Kali ini gantian aku yang berteriak super kencang, dan sepertinya mengagetkan mama.
Suara mama sudah tak terdengar lagi itu artinya jawabanku tadi sudah cukup untuk menjawab kecemasan mama. Yah maklum melihat anaknya g ada dikamar padahal kebiasaanku jam segini aku masih molor lor lor.
0 komentar:
Posting Komentar