Minggu, 15 Agustus 2010

EPSD 8 : sedikit demi sedikit

Posted by Gamal Al Ayyubi 20.58, under | 1 comment


DUA BULAN KEMUDIAN

Nama saya Rico Adi Gunawan
Asal saya dari Kota Solo
Alasan saya masuk FIB adalah “ingin mempelajari kebudayaan Indonesia lebih dalam.”
Itulah kata-kata yang selalu saya lontarkan setiap kali berada dalam pos pos yang telah disediakan panitia ospec dalam rangka menyambut mahasiswa baru. Kebohongan yang kutebar di seantero kampus saat itu.
Saat itu aku sudah berada di Depok, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia tepatnya. Di Fakultas Ilmu Budaya tidak ada maba yang satu kota denganku. Sementara Zahra berada di lain fakultas. Tapi kita sudah sepakat  saling mendo`akan untuk kesuksesan bersama. 
Dua bulan berlalu aku sekarang sudah hidup jauh dari orang tua, belajar hidup mandiri itu lah alasan yang membuatku kuat meninggalkan orang tuaku. Dan beberapa alasan lain yang saling menyokong satu sama lain.
Satu teman baru telah kukenal,
Aneh…! Itulah persepsi ku saat pertama kali bertatap muka, berbincang bahkan bentuk tubuh. Mungkin bagi orang lain perasaan itu biasa saja, tapi bagiku yang biasa saja itu adalah anugrah dari ALLAH SWT, dan aku menerima nya sebagai suatu perasaan yang luar biasa yang patut disebarkan kepada keluarga dikampung kelak. Dalam benakku aku bertanya-tanya, apakah kehidupan seperti ini yang aku cari, mengenal orang asing beteman bahkan mempelajari kebiasaannya.
            Waktu itu perkuliahan belum dimulai, tetapi aku memberanikan diri untuk meninggalkan kampung halaman  lebih awal dan tinggal beberapa hari d Depok. Awalnya aku berfikir, jika aku berada di Depok lebih awal maka aku akan dapat beradaptasi dengan mudah ketika nanti perkuliahan sudah dimulai dengan beberapa tugas-tugas yang dikenal sangat menyibukan. Tetapi hasilnya pun nihil dari harapan. Aku hanya berada didalam ruangan sempit ukuran 3x4 meter dengan lampu berwarna putih menyala terang, tak ada satupun kegiatan yang bisa kulakaukan. Saat itu kost-kostan juga lagi sepi karena waktu itu merupakan libur semester yang sebagian besar dimanfaatkan oleh para mahasiswa untuk pulang kampung, bersilaturami dengan keluarga selain hari lebaran. 
Mungkin dari 24 jam yang diberikan kepadaku hanya 4 jam aku keluar dari kost-kostan, makan itulah yang kulakuakan ketika keluar dari kamar pengap tak berisi itu. Aku merasa saat itulah biasanya Sony bersamaku berbincang, berdiskusi. Teringat sebuah kejadian dua tahun yang lampau. Ketika itu aku kelas satu SMA. Waktu istirahat adalah waktu yang begitu aneh untukku, entah apa yang terjadi dengan diriku. Aku bimgung..! tidak ada kegiatan yang bisa kulakukan. Beberapa siswa berlarian dalam lorong-lorong sekolah yang menghubungkan antara satu kelas ke kelas yang lain, layak disebut sebagai keterlambatan mental. Suatu saat aku sedang berjalan menelusuri lorong sekolah. Ketika aku melalui lorong tepat didepan pintu kelasku, tak disangka dan tak diduga seorang cewek menabrakku dari dalam kelas, sontak aku terhempas dan hampir saja terjatuh. Tetapi sang cewek itu hanya tersenyum minta maaf sambil melanjutkan misi nya untuk melarikan diri dari kejaran seorang cewek metropolis. Kejadian itu merupakan suatu kejadian yang tidak bisa menghilang begitu saja dari otakku. Entah mengapa..? wajah cewek yang menabrakku tadi selalu terbayang dalam pikiranku. Mungkin sampai sekarang aku masih ingat bagaimana cewek tersebut tersenyum manis kepadaku. Beberapa minggu semenjak kejadian itu, aku merasa ada sebuah pancingan yang dilakukan cewek tersebut untuk menaklukkanku, mulai dari cara berbicara yang begitu melambungkanku bahkan sampai lirikan mata yang sering aku dapatkan, aku tidak tahu apakah itu lirikan yang bermakna ataukah hanya pandangan kosong tak bermakna. Masya Allah masa-masa dimana nafsu seoang anak muda yang sedang mengalami masa transisi kedewasaan. Sampai akhirnya perilaku tersebut behenti dengan sendirinya tanpa ada tindakan nyata dari ku. Jika aku ingat-ingat lagi maka dapat muncul suatu pernyataan bahwa cewek tersebut adalah cewek tercantik diwaktu SMA dulu. Itu dulu, sampai akhirnya Zahra menggantikan senyum manis itu dengan anggun dan menawan.

1 komentar:

ckck, cem mana kamar 3x4 dibilang sempit ? ? >.<
kamarku 3x4 nganti isa dinggo rol depan rol belakang :D

wha, jadi inget, pertama kali jadi anak kos.
waktu ospek
waktu gak tidur ngerjain tugas ospek
ckck

Posting Komentar